
proses hemodialisa di rumah sakit muhamad husein palembang
Bingung .,.,bingung apa ya topik bwat blog ini selanjutnya.,.hmmm.,.,ujian semakin dekat , persiapan semakin kurang. Sebenarnya bukan masalah nilai yang saya takutkan, tetapi apaka nanti saya keluar dari bagian penyakit dalam ini membawa bekal ilmu yang berguna. That’s it,.actually 10 weeks its not enough but I’ll try as I can.
Sempat terlintas dibenak saya sewaktu melihat pasien yang telah mengalami cuci darah. Apa itu cuci darah?? Kenapa harus dilakukan?? Sebegitu pentingnya kah dilakukan cuci darah?? Dan bagai mana sampai bisa dilakukan cuci darah?? Dari yang saya tau Cuci darah atau Hemodialisis adalah suatu proses penyaringan darah yang dilakukan oleh mesin. Kapan dan kenapa harus dilakukan ? Cuci darah biasanya dilakukan pada penderita yang mengalami gagal ginjal ( dan lagi2 yang saya tau tidak bisa disembuhkan , yang ada Cuma memperlambat progrevitasnya saja) ckckckckckck jangan sampai deh kena gagal ginja. Bisa2 cuci darah seumur hidup . Jadi proses Cuci darah itu dilakukan untuk menggantikan fungsi ginjal yang sudah rusak. Dan gagal ginjal yang dilakukan cuci darah adalah jika
• Oligouria
• Anuria
• Hiperkalemia (K>6,5 mEq/l)
• Asidosis berat (PH<7,1)
• Azzotemia (ureum>200mg/dl)
• Edema paru
• Enselofati uremicum
• Pericarditis uremik
• Neuropati
• Disnatremia berat ( Na>160mEq atau <115mEQ)
• Hipertermia
• Kelebihan dosis obat yang dapat didialisis
Dan sudah rusak. Yang paling umum dengan USG ginjal. Untuk gagal ginjal akut, biasanya dilakukan cuci darah sambil menunggu perbaikan fungsi ginjalnya, sedangkan untuk gagal ginjal kronik, harus dilakukan terus menerus, biasanya 3 kali seminggu dan setiap kali proses berlangsung sekitar 3-5 jamyang pasti perlunya pemeriksaan penunjang yang dapat memastikan benar tidaknya ginjal
Bahkan banyak resiko pada proses ini. Seperti tekanan darah rendah, anemia, sakit kepal, mual, muntah, detak jantung tak beraturan, dan infeksi. Ada satu kasus saya menemukan pasien post hemodialisa mengalami sesak nafas. Yang mingkin saja terjadi karna tidak sepenuhnya darah yang tercuci dengan baik. Adapun Terjadinya gagal ginjal disebabkan oleh beberapa penyakit serius yang di dedrita oleh tubuh yang mana secara perlahan-lahan berdampak pada kerusakan organ ginjal. Adapun beberapa penyakit yang sering kali berdampak kerusakan ginjal diantaranya :
• Penyakit tekanan darah tinggi (Hypertension)
• Penyakit Diabetes Mellitus (Diabetes Mellitus)
• Adanya sumbatan pada saluran kemih (batu, tumor, penyempitan/striktur)
• Kelainan autoimun, misalnya lupus eritematosus sistemik
• Menderita penyakit kanker (cancer)
• Kelainan ginjal, dimana terjadi perkembangan banyak kista pada organ
ginjal itu sendiri (polycystic kidney disease)
• Rusaknya sel penyaring pada ginjal baik akibat peradangan oleh infeksi atau
dampak dari penyakit darah tinggi. Istilah kedokterannya disebut sebagai
glomerulonephritis.
Bahkan dalam suatu kondisi kehilangan cairan dalam jumlah banyak pun dapat menyebabkan gagal ginjal. Seperti muntaber, luka bakar dan perdarahan.
Biasanya pasien dengan gagal ginjal dapat ditemui dengan tanda-tanda pada gagal ginjal akut berupa Bengkak mata, kaki, nyeri pinggang hebat (kolik), kencing sakit, demam, kencing sedikit, kencing merah/darah, sering kencing. Kelainan Urin: Protein, Darah/Eritrosit, Sel Darah Putih/Lekosit, Bakteri. Dan tanda-tanda gagal ginjal kronik berupa lemas, mual, muntah, tidak bertenaga, pucat, tidak nafsu makan, kencing sedikit dan gatal-gatal. Dan harus dibedakan dengan tanda-tanda anemia karna kelainan darah. Dengan manifestasinya berupa:
• Kelainan hemopoeisis
Anemia normokrom normositer sering ditemukan pada pasien gagal ginjal kronik. Anemia sangat bervariasi bila ureum darah lebih dari 100mg% atau penjernihan kreatinin kurang dari 25 ml/menit
Beberapa hipotesis mekanisme anemia adalah sebagai berikut:
a. azotemia – related anemia
b. penurunan masa hidup eritrosit
c. defisiensi Fe
d. defisiensi vitamin (asam folat dan vit. B12)
e. pendarahan saluran cerna dan uterus
• Kelainan saluran cerna
Mual dan muntah sering merupakan keluhan utama dari sebagian pasien gagal ginjal kronik terutama stadium terminal. Patogenesis mual dan muntah masih belum jelas, diduga memiliki hubungan dengan dekompresi oleh flora usus sehingga terbentuk ammonia. Amonia inilah yang menyebabkan iritasi atau rangsanagan mukosa lambung dan usus halus. Keluhan keluhan saluran cerna ini akan segera mereda atau hilang setelah pembatasan diet protein dan anitibiotik
Pankreatitis tidak jarang dijumpai pada gagal ginjal kronik dan diduga mempunya hubungan dengan gangguan ekskresi enzim amylase
• Kelainan mata
Visus hilang (azotemia amaurosis) hanya dijumpai pada sebagian kecil pasien gagal ginjal kronik. Gangguan visus cepat hilang setelah beberapa hari mendapat pengobatan gagal ginjal kronik yang adekuat, missal hemodialisis
Kelainan saraf mata menimbulkan gejala nistagmus, miosis, dan pupil asimetris
Kelainan retina (retinopati) mungkin disebabkan hipertensi maupun anemia yang sering dijumpai pada pasien gagal ginjal kronik.
Penimbunan atau deposit garam kalsium pada conjunctiva menyebabkan gejala red eye syndrome akibat iritasi dan hipervaskularisasi.
Keropati mungkin juga dijumpai pada beberapa pasien gagal ginjal kronik akibat penyulit hiperparatiroidisme sekunder atau tertier.
• Kelainan kulit
Gatal sering menganggu pasien gagal ginjal kronik, patogenesisnya masih belum jelas dan diduga berhubungan dengan hiperparatiroidisme sekunder. Keluhan gatal ini akan segera hilang setelah tindakan paratiroidektomi.
Kulit biasanya kering dan bersisik, tidak jarang dijumpai timbunan kristal urea pada kulit muka dan dinamakan urea frost
Easy bruishing tidak jarang ditemukan pada beberapa pasien gagal ginjal kronik dan diduga mempunyai hubungan dengan gangguan faal trombosit dan kenaikan permeabilitas kapiler-kapiler pembuluh darah
• Kelainan selaput serosa
Kelainan selaput serosa seperti pleuritis dan perikarditis sering dijumpai pada gagal ginjal kronik terutama pada stadium terminal. Kelainan selaput serosa merupakan salah satu indikasi mutlak untuk segera dilakukan dialysis.
Selaput serosa menebal, hipervaskularisasi, disertai infiltrasi sel-sel plasma dan histiosit. Cairan rongga pleura maupun perikard biasanya berdarah (hemoragis) dengan jumah trombosit kurang dari 10.000mm3.
Perikarditis sering dijumpai pada beberapa pasein yang sedang menjalani hemodialisis intermiten, patogenesisnya tidak diketahu dan dikenal sebagai pericarditis associated with hemodyalisis
• Kelainan neuropsikiatri
Kelainan psikiatri ; beberapa kelainan mental ringan seperti emosi labil, dilusi, insomnia, depresi. Kelainan mental ringan sampai berat ini sering dijumpai pada pasien dengan atau tanpa hemodialisis dan tergantung dari dasar kepribadiannya (personalitas)
Kelainan neurology ; kejang otot atau muscular twitching sering ditemukan pada pasien sudah berat, terjun menjadi koma.
Konvulsi atau kejang yang terdapat pada pasien gagal ginjal kronik mungkin disebabkan beberapa factor;
- hiponatremia menyebabkan gangguan pada jaringan otak
- enselofati hipertensif
- tetani hipokalsemia
- keadaan azotemia itu sendiri
• Kelainan system kardiopulmonal
Pada pasien gagal ginjal kronik stadium terminal sering dijumpai gangguan pada system karidovaskular yaitu gagal jantung.
Hipertensi ginjal (renal hypertension) berhubungan dengan aktivasi system rennin angiotensin aldosteron. Golongan hipertensi ini sulit dikendalilkan dengan pengobatan.
Kebanyakan orang mungkin tidak memiliki gejala berat sampai penyakit ginjal mereka bertambah parah. 5 Namun, beberapa gejala di bawah ini mungkin saja bisa terjadi:
- merasa cepat lelah dan kurang bertenaga
- sulit konsentrasi
- nafsu makan yang menurun
- kesulitan tidur
- udem di bagian kaki dan pergelangan kaki
- kram otot di malam hari
- ada pembengkakan di sekitar mata terutama di pagi hari
- kulit kering dan gatal
- nokturia
Dan penyebab tersering gagal ginjal adalah hipertensi dan kencing manis. Seseorang yang menderita hipertensi dan kencing manis jika tidak dikontrol, maka dalam jangka waktu lima tahun akan menderita gagal ginjal.
Dari pengobatan dapat dibagi dua cara,
Medika mentosa
Kontrol hipertensi <125/75 (ACE-inhibitor, ARB)
Ace-inhibitor untuk antihipertensi dan antiproteinuria
Sodium bicarbonate intaravena untuk asidosis metabolic
Recombinant human erythropoietin untuk anemia
Cyproheptadine 4 mg untuk ulserasi mukosa
Prochlorperazine atau Trimethobenzamide untuk keluhan gastrointestinal
Kolestriamin untuk terapi pruritis
Topikal emollient untuk terapi pruritis
Obat obatan diuretic untuk edema
Diazepam untuk kelainan neuromuskular
Non medika mentosa
Dialisis Diet rendah protein
Transplantasi ginjal Sodium bicarbonate intaravena
Transfusi darah (High output heart failure, angina pectoris, gejala umum anemia)
Transplantasi ginjal 2
Merupakan terapi pengganti ginjal
Pertimbangan
- ginjal cangkok dapat mengambil alih seluruh faal ginjal
- kualitas hidup dapat normal kembali
- masa hidup lebih lama
- komplikasi terutama berhubungan dengan obat imunosupresif untk mencegah rx pemolakan
- biaya lebih murah dan dapat dibatasi

Tidak ada komentar:
Posting Komentar